Putih, Lagu Baru Efek Rumah Kaca Dengan Lirik Yang Sangat Puitis

Oct 7, 2015

putih

Soal musik, saya termasuk orang yang sangat awam. Tidak ada aliran musik khusus yang saya suka. Asal musiknya enak, saya akan mendengarkan. Dari musik hip hop nya Fade2Black hingga musik campur sari nya Didi Kempot

Dari sekian banyak band/musisi, Fade2Black serta Efek Rumah Kaca adalah dua yang paling sering saya dengarkan. Musik kedua band ini sebenarnya tidak catchy tapi entah kenapa keduanya cocok di telinga saya. Keduanya punya satu kesamaan, lirik yang out of the box dan kritis. Kadang juga bersifat filosofis

Khusus untuk Efek Rumah Kaca, band indie asal Jakarta ini baru saja merilis sebuah single baru: Putih. Lagu ini berdurasi sekitar 9 menit dan terdiri atas dua fragmen: Tiada dan Ada. Lagu ini bercerita tentang dua proses kehidupan: kematian dan kelahiran. Menurut press release nya, fragmen lagu Tiada terinspirasi oleh teman mereka yang telah berpulang

Satu hal yang paling saya sukai dari lagu ini adalah liriknya yang sangat puitis. Lagu ini juga seakan menjadi pengingat untuk kita bahwa semua yang bernyawa pasti akan mati

Berikut ini adalah lirik lagu tersebut

Tiada

Saat kematian datang
Aku berbaring dalam mobil ambulan,
Dengar, pembicaraan tentang pemakaman
Dan takdirku menjelang
Sirene berlarian bersahut-sahutan
Tegang, membuka jalan menuju tuhan
Akhirnya aku usai juga

Saat berkunjung ke rumah,
Menengok ke kamar ke ruang tengah
Hangat, menghirup bau masakan kesukaan
Dan tahlilan dimulai
Doa bertaburan terkadang tangis terdengar
Akupun ikut tersedu sedan
Akhirnya aku usai juga
Oh, kini aku lengkap sudah

Dan kematian, keniscayaan
Di persimpangan, atau kerongkongan
Tiba tiba datang, atau dinantikan
Dan kematian, kesempurnaan
Dan kematian hanya perpindahan
Dan kematian , awal kekekalan
Karena kematian untuk kehidupan tanpa kematian

Ada

Lalu pecah tangis bayi Seperti kata Wiji
Disebar biji biji
Disemai menjadi api
Selamat datang di samudra.
Ombak ombak menerpa
Rekah rekah dan berkahlah
Dalam dirinya, terhimpun alam raya semesta
Dalam jiwanya, berkumpul hangat surga neraka

Hingga kan datang pertanyaan
Segala apa yang dirasakan
Tentang kebahagian
Air mata bercucuran

Hingga kan datang ketakutan
Menjaga keterusterangan
Dalam lapar dan kenyang
Dalam gelap dan benderang

Tentang akal dan hati
Rahasianya yang penuh teka teki
Tentang nalar dan iman
Segala pertanyaan tak kunjung terpecahkan
Dan tentang kebenaran
Juga kejujuran
Tak kan mati kekeringan
Esok kan bermekaran

gambar