Nasihat Maya Yang Berharga

Jun 13, 2015

WP_20150328_040

Sebagai anak muda yang hidup di era digital, saya juga menggunakan aplikasi pesan instan untuk memudahkan komunikasi. Karna saya termasuk orang yang suka dengan gaya hidup minimalis, hanya satu aplikasi pesan instan yang saya gunakan. Saya memilih WhatsApp karna aplikasi ini saya anggap paling simpel

Sebagaimana umumnya, saya juga mengikuti beberapa group di WhatsApp. Dari aktivitas di group, saya jadi tahu bahwa ada beberapa gaya komunikasi seseorang. Ada yang ceplas-ceplos, ada pula yang terkesan sok bijak

To be honest, saya termasuk orang yang kurang suka dengan motivator. Kalau ada orang yang memposting kalimat-kalimat motivasi biasanya saya tak pernah membacanya. Tapi entah kenapa, kebiasaan itu tidak berlaku beberapa hari lalu. Ada sebuah postingan di group yang berisi kalimat motivasi yang entah kebetulan atau bagaimana — saya baca sampai akhir. Bagi sebagian orang kalimat itu mungkin terlihat biasa. Tapi bagi saya, kalimat tersebut terlihat beda dari kalimat-kalimat motivasi lain. Berikut ini adalah potongan kalimat tersebut

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kita sedang belajar tentang KEIKHLASAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kita sedang belajar tentang KESABARAN .
Ketika hati terluka sangat dalam, maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN
Ketika lelah dan merasa kecewa, maka saat itu kita sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kita sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung, maka saat itu kita sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN
.
Tetap semangat….
Jaga keikhlasan….
Tetap sabar….
Tetap tersenyum…..
Karena kita sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN

Saya paling suka dengan kalimat penutupnya. Yes, saya selalu merasa menjadi mahasiswa di Universitas Kehidupan yang mungkin tak akan pernah lulus