Seperti yang orang-orang telah bilang kalau cinta itu adalah anugrah terindah. Tapi aku tidak mengerti apa maksudnya. Mungkin cinta adalah warna oranye pada matahari senja yang begitu sejuk dimata. Atau mungkin cinta adalah kumpulan anak-anak bermain gelembung udara di pinggiran rel kereta api yang aku lihat kemaren sore. Terasa damai sekali tampaknya. Entahlah aku belum mengerti apa itu cinta.
Seiring dengan transisi waktu mungkin ia akan datang dengan sendirinya ataukan ia harus dicari sejauh aku bisa berlari. Mungkin ia akan datang pada suatu pesta suatu ulang tahun, atau di pusat perbelanjaan, atau mungkin di toko buku. Hmmm sepertinya terdengar manis ya?
Lalu kalau cinta itu benar-benar akan datang pada siapa aku harus bercerita?. Sejujurnya aku hanya ingin menceritakan ini padamu. Padamu yang datang bersama cinta.
Tautan waktu berjalan, iring langkah kita bersama
Mendewasakan semua rasa, perasaan jiwa
Tak akan mungkin memungkiri, menyangkal arti cinta
Biar angin menentang, pun langit terhempas
Menyangsikan cinta dalam keras kehidupan
Naif terlahir, kewajaran kodrati lelapkan semua
Demi cinta, bersandinglah (di dalam sisi hidupku ini)
Demi cinta berjanjilah (melangkah kita bersama)
Perlahan kita mulai belajar, melaraskan batin
Meluaskan ruang, tingkap pengertian
Tak pernah kumerasakan, penat menjadi beban
Biar pernah mengalir, pun meski terluka
Damai… kita… bersama… sucikan cinta
Demi cinta, Padi