Hatiku pernah patah, terdampar di antara rimba
Seperti permata kehilangan cahaya, ia layu
Hatiku pernah tersayat, oleh kata setajam parang
Seperti pujangga kehilangan pena, ia terluka
Hatiku pernah berlari, bersama hampa dan kabut pagi
Ia menangis
Ada cinta yang tak kupahami, obsesi yang tak ku mengerti
Katanya dunia ini surga
Tapi aku hilang arah, tak tahu kemana
Maka aku duduk saja, kemudian berdiri