Masa depanku abstrak

Aug 8, 2012

Ngomong-ngomong soal cita-cita, saya nggak punya cita-cita khusus.

Ngomong-ngomong soal harapan, saya nggak punya harapan khusus.

Ngomong-ngomong soal tujuan, saya nggak punya tujuan khusus

Kedengarannya seperti orang nggak punya tujuan hidup ya? :D. Ya seperti itulah saya. Tapi percayalah saya bukan cuma seonggok daging yang nggak punya nama. Saya tetap percaya pada semua impian-impian saya. Impian yang selalu jadi alasan bagi saya untuk tetap berfikir dan berjuang

Cogeto ergo sum, certamen ego sum

Impian itu seperti angin. Bisa dirasakan namun tak pernah bisa dijelaskan bentuknya seperti apa. Dan kita cuma butuh mempercayainya. Jadi memang mimpi-mimpi saya sifatnya imaginer. Tidak bisa diceritakan pada siapa-siapa karna memang impian itu tidak seharusnya terlalu banyak diceritakan, tapi diperjuangkan. Right? 🙂

Dan saya selalu percaya atas apa yang kini saya lakukan akan menjadi cahaya atas mimpi-mimpi itu. Mimpi yang untuk saat ini hanya saya yang bisa melihat dan merakan. Saya yakin cahaya-caya itu akan semakin terang seiring berjalannya waktu. Sehingga orang lain akan dapat melihat impian-impian saya dalam dunia nyata. Bukan lagi fantasi

Ya begitulah kira-kira. Masa depan saya memang abstrak. Tapi, bukankah lukisan abstrak itu indah? 😉