Back to The Real World

Sep 21, 2015

9011116378_32e56983e3_b

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel di Lifehack. Isi artikel itu adalah tentang cara bagaimana kita bisa kembali ke kehidupan nyata dengan meninggalkan sosial media

Beberapa bulan terakhir ini saya memang sering kepikiran tentang kehidupan dunia maya yang kadang sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di dunia nyata. Banyak hal yang sebenarnya biasa-biasa saja tapi terlihat begitu heboh di sosial media

Fakta bahwa sosial media bisa mempermudah seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain adalah hal benar. Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari sosial media jika kita bisa mempergunakannya dengan baik

Tapi, jika tidak dipergunakan dengan benar, sosial media justru bisa membuat sebuah hubungan menjadi tidak harmonis. Saya sangat sering melihat orang yang sedang nongkrong bersama teman atau pasangan mereka tapi tidak benar-benar nongkrong. Mereka sibuk dengan gadget masing-masing yang kemungkinan besar sedang mengakses sosial media. Jika sudah begini, kwalitas pertemuan menjadi tidak sangat buruk

Apakah saya tidak pernah membuka gadget saat sedang nongkrong?

Tidak se-ekstrim itu juga. Tapi, sebisa mungkin saya selalu berusaha untuk tidak terlalu sering membuka gadget. Saya selalu belajar bagaimana untuk bisa lebih berinteraksi secara real, alih-alih di sosial media

Kalau boleh jujur, saya termasuk orang yang aktif di sosial media. Hampir semua akun sosial saya punya. Twitter, Path, Facebook, Instagram, hingga Google+

Bahkan dulu ketika Hello sedang happeing (sekarang sudah almarhum), saya juga sempat membuat akun

Tapi, seperti yang sudah saya bilang diatas, beberapa bulan terakhir ini saya sering kepikiran tentang kehidupan dunia maya yang belakangan semakin banyak kepalsuan (menurut saya lho ya). Dan artikel dari Lifehack semakin membuat saya gelisah

Perlahan tapi pasti, saya telah mulai mengurangi aktivitas di sosial media. Saat ini saya sudah sangat jarang membuka Path. Aplikasinya bahkan sudah saya hapus dari handphone. Saya juga mulai jarang login ke Facebook kecuali untuk share artikel di Fanpage. Satu-satunya sosial media yang masih sering saya buka adalah Twitter. Saya sering membuka Twitter karna banyak informasi-informasi dari akun yang saya follow yang berkaitan dengan apa yang saya suka

Saya selalu berharap bahwa saya bisa konsisten untuk belajar kembali ke dunia nyata. Bukan berarti meninggalkan sosial media sama sekali. Tapi, dengan mengurangi intensitas membukanya

 

Foto