Atas Nama Tanahmu

Aug 4, 2020

Puisi ini saya tulis beberapa hari setelah turun dari Gunung Sumbing di bulan September 2018. Saya dan beberapa teman mendaki via Desa Butuh, Kaliangkrik, di Magelang, Jawa Tengah.

Atas nama tanahmu yang tinggi
Aku datang sebagai manusia yang penuh lupa
Bahwa hidup bukan hanya tentang siapa
Pada setiap senyum lelah di jalan setapakmu
Ku tahu hidup adalah tentang bagaimana dan apa
Pagi itu, dinginmu adalah suara-suara derita
Tentang mereka yang tak merdeka untuk mengingat penciptamu
Sedang anginmu adalah tutur tentang juang

Atas nama tanahmu yang tinggi
Aku datang sebagai manusia yang ingin berlari
Dari segala kesemuan dunia yang menjemukan
Pada sungai-sungaimu yang kering
Ku tahu hidup adalah tentang rotasi
Sebagaimana siangmu yang tak abadi
Senja itu, lelahku adalah terjemah akan takbir
Sedang peluhku adalah pengakuan atas kecilnya diri

Atas nama tanahmu yang tinggi
Juga awan-awan yang kau beri beri lewat fajar
Aku datang sebagai anak yang bertanya pada ibu
Tentang hidup yang telah penciptamu beri
Diammu adalah bahasa jiwa abadi
Sedang bisumu adalah jawaban segala tanya
Kepada tanahmu yang tinggi, sekali lagi
Aku ingin hidup dengan diri yang berani